Masih bisa bertahan

 

Aku ingin menyempatkan menulis walau hanya beratapkan bintang-gemintang  yang menggelantung malam ini. Ditemani oleh angin malam yang genit malu-malu ikut mengibarkan jilbab yang sedang ku kenakan. Angin malam kali ini terasa sangat menusuk tulang. Sambari ku menyeruput teh panas yang membelai kerongkongan ku, dan aku teringat ibuku.

Seringkali aku ingin bercerita padamu ibu. sebagai anak mu aku ingin menjadi anak yang baik untuk mu.tapi jika kau yang seperti ini apakah aku bisa menjadi seperti itu bu?. Aku Lelah bu. Disini tidak ada yang bisa peduli dengan ku. Aku ingin pulang hanya untuk sekedar merasakan belaian kasih sayangmu yang dahulu pernah kau berikan. Apakah sekarang ibu sedang memikirkan ku?.

Aku Lelah dengan dunia bu. Sekarang tubuh ku rapuh,siapa yang peduli?. Walaupun cukup duduk tenang  seperti ini dengan beralaskan tanah dan beratapkan langit sembari ditemani angin saja sudah cukup membuat hatiku dan fikiran ku berdamai. lalu bisa mengobati luka yang pernah ku rasakan. Apakah ibu tau itu semua?

Tubuhku Lelah dan sakit bu,bukan karena perbuatan fisik yang telah di lakukan nya padaku.tapi,karena semua pekerjaan nya yang semua harus aku lakukan.aku ingin ingin hidup di samping mu tanpa ada ayah. Setidaknya bisa mengurangi baban hidup ku. Aku tau,tidak ada yang bisa menolong kecuali diri ku sendiri. Tapi aku tidak kuat. Hidupku hanya di penuhi dengan keluh kesah. Aku tau itu.

Untuk sekedar berpura-pura Bahagia saja, aku tak sanggup rasanya menahan air mana yang sudah ingin tumpah di pelupuk mata. Walau begitu aku tetap bisa terlihat baik baik saja walau aku tak Bahagia. Aku sangat pintar untuk hanya sekedar menyembunyikan perasaan ku. Karena aku tak ingin tau,orang-orang di sekitarku tau bahwa aku sedang rapuh. Aku bisa dan aku pasti akan kuat walaupun hanya sedang berpura pura.

Hatiku sekakan ingin pecah menahan perasaan ini semua. salahkah aku berbuat nekat karena ini?. Aku harus berjuang untuk menyembuhkan ini semua yang sedang ku alami. Semoga Lelah ku,sakit ku,kesedihan ku menjadi saksi suatu saat nanti pada seseorang yang telah memberikan itu kepadaku. Cukup bersabar saja bagiku cukup.

Komentar